Kutai Timur

Jelang Natal, Setiap Gereja Diminta Buat Satgas Prokes

Kapasitas Gereja Tidak Lebih Dari 50%, Sisanya Mengikuti Ibadah Secara Daring

Upnews.id, Sangatta – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Kutai Timur yang juga sebagai Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. Mengharapkan pada perayaan ibadah Natal tahun 2021 ini seluruh gereja membentuk Satgas Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.

Untuk memastikan ibadah yang dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan. Baik menjaga jarak, mengukur suhu tubuh jamaat sebelum masuk gereja, menyiapkan handsanitaizer atau tempat cuci tangan, serta memastikan seluruh jamaat menggunakan masker.

Bupati menyebut, meskipun daerah secara umum tinggal menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat terkait perayaan Ibadah Natal dan Libur Tahun Baru 2022. Namun Pemerintah Daerah telah bersiap-siap untuk mengeluarkan informasi terkait dengan ibadah natal.

168 Anak Yatim Dan Piatu Korban Covid-19 Terima Bantuan ATENSI Dari Kemensos RI

“Akan kita sampaikan nanti kepada saudara kita, baik yang Katolik Kristen maupun Protestan, untuk kita buatkan edaran khusus  di gereja agar ada Satgas di gereja dalam rangka mereka Natal,” sebut Bupati ditemui usai Rapat Satgas di Posko Utama BPBD pada (30/11/2021)

Berkaca dari arahan Pemerintah Pusat untuk Penanganan Covid-19 yang disampaikan oleh Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintah. Umat kristiani diminta untuk ibadah secara daring dengan tata ibadah yang telah disiapkan oleh pengurus dan pengelola gereja agar kapasitas gereja tidak melebihi 50%.

Dikutip dari Merdeka.com, dalam siaran perss nya pada Jumat (26/11/2021), Reisa juga meminta kepada Satgas di setiap gereja untuk berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Daerah, yang bertujuan menjamin keamanan dan keselamatan jamaat selama menjalankan ibadah dan perayaan natal.

Sangkima Tak Disetujui, Bupati Bakal Pindahkan Bandara Ke Bengalon

“Kami yakin KWI, PGI, dan organisasi keagamaan nasrani lain sudah punya rujukan prokes dan pengaturan ibadah yang baik karena ini merupakan natal kedua yang kita alami di masa pandemi Covid-19, ” ujarnya

Menurut Reisa, Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 adalah ajang pembuktian bahwa Indonesia mampu keluar dari pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat yang merayakan Natal 2021 serta Tahun Baru 2022 di rumah pun lebih diuntungkan karena dapat menjaga kesehatan dan kehangatan keluarga. (Nz)

Baca Juga

Back to top button