Kutai TimurPolitik

2020 Ismu-KB Belum Tentu Berkoalisi.

SANGATTA- Beredarnya isu di masyarakat terkait ketidak harmonisan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur, ditampik oleh Ismunandar. Dirinya menilai, hubungan dengan Kasmidi Bulang sebagai wakilnya sejak tahun 2016 lalu sejauh ini masih harmonis.

“Akan tetapi saya (Bupati Kutim) belum bisa memastikan pada Pilkada mendatang tetap bersama Kasmidi atau tidak. Semua tergantung partai Koalisi, karena kita maju lewat jalur partai,” ungkap Ismu

Bupati Ismunandar yang juga sebagai Dewan Pembina di Partai Nasdem mengatakan, dalam perjalannanya pada Pileg kemarin, partai nasdem hanya mendapat 5 kursi di DPRD Kutim.

“Nah, untuk mendukung saya tentu belum cukup. Itulah kenapa saya harus berusaha mencari koalisi. Beberapa waktu lalu saya udah mendaftar di partai PDIP, Demokrat, Nasdem, Gerindra, PKB, PAN dan PPP. Partai yang buka pendaftaran saya akan ikut melamar, itu usaha saya untuk mencari Koalisi. Tidak usah gemuk-gemuk yang penting cukup dan bisa mendaftar di KPU Kutim nantinya,” katanya

Isu pecahnya koalisi Ismu-KB pada Pilkada 2020, Ismu belum bisa memastikan apakah masih bersama atau dengan yang lain. “Karena saya sendiri juga tidak bisa menentukan, apakah masih berlanjut atau tidak. Karena partai Nasdem sendiri hanya ada 5 kursi. Jadi masih kurang. Makanya saya tidak berani mengatakan kami akan lanjutkan. Kita liat perkembangan nanti bagaimana, hasil dan upaya kita mendaftar di partai-partai itu. Ya walaupun Golkar ada 7 Kursi, tapi tetap juga harus mencari koalisi, dan kesepakatan partai koalisi nantinya,” jelasnya.

Lebih dalam Ismu mengatkan sejauh ini Ismu berharap tetap melanjutkan apa yang sudah di programkan, tapi inikan berbicara politik. “Nah apa yang kita mau bisa juga partai yang tidak mau, ini juga yang bikin tidak solid. Jadi, kenapa dari sekarang kami tidak mendeklarasikan untuk bersama, karena hawatir saja. Misalnya ok kata demokrat tapi aku juga punya jagao, atau di PPP juga begitu. Ini kan supaya tidak mematikan langkah kami. Karena kalau saya sudah mengatkan harus lanjut dengan kasmidi, bisa yang lain tidak mau berkoalisi nantinya. Politik itukan dinamis, satu menit dan detik bisa berubah. Tergantung pada parpol yang dilamar,” lanjutnya

Nanti pada masanya akan ketahuan siapa pasangan pada Pilkada 2020, tunggu pendaftaran di KPU. Jika perpecahan terjadi, isu Kasmidi Bulang mencalonkan diri sendiri bisa saja terjadi. “Karena Golkar sudah punya modal 7 kursi, tinggal nambah sedikit saja. Maka dari itu, ini salah satu usaha saya untuk mencari koalisi. Karena saya maju lewat jalur partai,” tutupnya (fdr)

Baca Juga

Back to top button